Sajak Meditasi: Burung-Burung Yang Bernyanyi (Indonesian) Poem by Imam Setiaji Ronoatmojo

Sajak Meditasi: Burung-Burung Yang Bernyanyi (Indonesian)

Dengarlah burung berkicau menandai pagi
Bunga, rumputan dan semak-semak
Basah oleh embun dan cahaya matahari
Nyanyian bulu-bulu burung yang rontok
Dari sarang di atas pepohonan tinggi
Setelah semalaman tetirah di sarangnya
Pohon-pohonan yang tinggi
Melipat sayapnya dan menahan dingin
Pagi ini mengibaskan badannya
Dalam nyanyian alam semesta
Hidup adalah saling berhutang
Burung berhutang kepada pohon
Dan pohon ikhlas menaungi sarangnya
Lalu ketika hendak pergi
Burung membawa sejumput daun
Diperkenalkannya pada langit di ujung
Hutang tak akan terbalas
Dan bulu-bulu yang rontok ke bumi
Bersama daun mengisyaratkan kedekatan
Tak ada yang sia-sia
Semua mengalir dalam irama
Musisi yang terus mengalunkan lagu
Entah ada yang mendengarnya atau tidak
Ia tak akan pernah bosan
Seperti burung-burung yang berkunjung
Kepada angin dan pepohonan
Tak ada yang meminta senantiasa hadir
Alam dan lagu-lagu
Dalam keheningan kita rasakan kekuatan
Di atas keriuhan dan keramaian
Ada selalu yang hadir
Ada yang tak pernah hilang
Dan kepadanya kita selalu berhutang
Kepada batu, tanah, burung-burung dan pepohonan

(2013)

COMMENTS OF THE POEM
READ THIS POEM IN OTHER LANGUAGES
Close
Error Success