Menuju Langit
: nurcahyani
Kau berlari, buncahkan kerinduan
Pada kedatangan serombongan awan
Dari utara lambat-lambat seperti iringan pengantin
Kepak burung dari jauh beri isyarat agar menepi
Lihatlah sebentar lagi hujan turun,
Rasakan banjir akan menggenang,
Kau tak ingin bertanya: kapan surut?
Sebab telah lama kau terpenjarakan
dalam tungku panas kerinduan ini
Kau menari, Kau bernyanyi,
Sejenak menjauh dari panas,
Sempat kulihat di balik hujan,
Kau berganti baju dengan bulu burung,
Kau mau terbang menuju langit
Melewati jalan pelangi.
Katamu: di langit air tak pernah surut
Bandung,15082009
@ Fitrah Anugerah
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem