Perjalanan Kereta Poem by Fitrah Anugrah

Perjalanan Kereta

Kereta Sore



Kereta sore membawaku pergi, tanpa ada tangismu

Rintik hujan telah maknai sedihmu,

pada yang harus tinggalkan sejumlah derita


engkau takut terbebani sepi

kepedihan sertai sunyi hidup

deras hujan takkan cukup ganti

yang telah pergi. Engkau tenggelam

dalam dingin rindu


Kereta sore menujukan mimpiku,

meski engkau harus lenyap,

meski terpenjara kerinduan,

namun aku sempat menyematkan

sebuah permata di jari manismu



Bekasi,17-03-2008



CINTA YANG HILANG DI JALAN KERETA

Telah lama cintaku hilang dan terampas

sebuah kereta membawanya pergi

jiwa dan jasad ke sebuah tempat gelap



Dalam setasiun menunggu hadirnya

tanpa ada berita tentang kedatangan cinta

hanya riuh bocahbocah bertemu ibunya,

sepasang kekasih yang bersedih atas perpisahan,

lalu pedagang asongan berteriak mencari pembeli.

Tapi aku tetap sendiri, biarkan cinta pergi



Malam pun mengekalkan kesendirian

hempaskan perasaan dalam lorong hitam,

Cintaku datang dalam misteri,

dengan wajah penuh luka, perih menahan sakit

dari dingin yang jilati kemaluannya,

mulut pun membisu dibungkam takdir

yang mengambil seluruh hidup.



Cintaku, embun pagi kan tiba

semoga engkau lenyap dalam

deru kereta yang tiba pagi ini

Bekasi,15-03-2008



Berdiam Dalam Bangku Kereta



Berdiam dalam bangku kereta
menghayati yang terlewati

adakah waktu buat hentikan laju waktu?

sementara aku masih terdiam

Nujukan pandang pada setiap hentian

berharap bertemu kamu, tapi tak juga bertemu

hanya suara nyaring peluit dan perjalanan akan berlanjut.


Hidup terus bergerak, menggoyangkan harapan

menunggu kereta berhenti pada akhir stasiun

sementara aku terus menyimpan kerinduan

tentang engkau yang kan menjemputku

dengan wajah termanis.


Bekasi,04 maret 2008



Nasib Di Atas Rel Kereta



Memang ku tak lihai mainkan arah nasib

sedang kereta masih penjarakan mimpi ini

pada rel yang sudah lelah terbebani

dan derita ini semakin panjang



Aku terlalu lemah dan tak mampu terjemahkan

setiap arah lajumu. Merasakan diri semakin pasrah

pada apa yang kau kehendaki. Sementara kereta terus

melaju lagu nyanyikan lagu rindu pada setiap perhentian.



Dan aku bersandar pada kesetiaan yang semakin mengekal



Bekasi,05 maret 2008

Kereta Yang Berhenti Di Tengah Jalan



Apa daya bila kereta berhenti

karena bukan tangan tak mampu

namun semangat telah habis

tumpah dalam kekosongan



Dan kesetiaan ini telah terucap

kesabaran pun terjual. Cinta lenyap

terbuang dalam sepi. Terlindas dingin hati



Bekasi 10-03-2008

Sepanjang Rel Kereta Api



Pernah kurasakan berjalan di sepanjang rel.

Menghayati hidup satu persatu tertata

dalam sejarah yang telah terjadi,

dan engkau menuntun jiwa pada tempat jauh

hingga sampailah pada sebuah tempat yang katamu:

'buatmu mencari hidup'



Kisah ini begitu indah, saat kau berikan sebuah batu

pertanda bila aku telah berumah, hingga anakanak tumbuh

lalu kan terkubur bersama angin, matahari, dan hujan.

sampai aku pun terjaga ketika engkau datang menjemputku

ajak teruskan kembali perjalanan yang belum kutempuh.



Bekasi,16-03-2008



Perjalanan Kereta


Berdesir angin ikuti kemana ku pergi

gemuruh keinginan beradu deru roda kereta

mengharap engkau menunggu, di stasiun akhir



Mata ini tak bisa terpejam, layangkan pandangan

pada wajah-wajah yang merindukan kekasih. Bibir ini

menahan dahaga untuk segera rasakan manisnya sambutmu

namun jiwa mesti tenggelam dalam keraguan



Hidup terlalu sulit untuk dihitung, tak ada jawaban

selain gemuruh angin dan roda terus berputar.

sementara pikiran ini cukup lelah tafsirkan kehendaknya

tanpa tahu apakah kereta kan sampai?



Aku merindukan engkau

di tempat akhir kita bertemu,

meski kereta ini harus berhenti

di tengah jalan. namun cukup senyummu

yang terpancar di gelap malam.



Bekasi 15-03-2008

COMMENTS OF THE POEM
READ THIS POEM IN OTHER LANGUAGES
Fitrah Anugrah

Fitrah Anugrah

SURABAYA
Close
Error Success