Ternyata Maut
Sebab mimpi menekan ke pintu labirin
yang tlah terbuka dan waktu mulai
tertandai. adalah kecemasan menembus
selaput mata. ku lihat tangan-tangan
tersulur menarikku. entah kemana
Inilah detik awal suarakan tangisan
melengking di ruang pesakitan. ini awal
nyanyi pertama yang terdengar. dari pemilik
labirin. oh mereka sahutkan doa seakan upacara
akan berakhir
tapi ku harus berjingkrak agar tahu
aku belum terkubur.
lihat wajah memerah harapkan bibir
mencium.
dengarkan suara ketakutan pada bayangan
menari-nari di jendela.
sebentar lagi masuk ruangan
Itukah sang maut atau kehidupan berulang
dan kata mereka 'kau pasti kembali ke mimpi'
tapi mimpi membuat terjebak dalam rimbunan tanda,
merayap di alur kehidupan, lalu melata menuju diam.
dan kehidupan memberiku nama di riuh doa
saat kelahiran melahirkan tanya
tentang bayangan putih di jendela.yang ternyata
bernama Maut.
Bekasi,13032008
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem