Ilham Q Moehiddin

Ilham Q Moehiddin Poems

aku mengeja nama-Mu di antara buku jemariku
panah doa meluncur dalam bisik menuju langit
Engkau telah menunjukkanku seorang washi agung
sebelum perut bumi membelah, dan langit tersibak
...

Sepahit-dua sekeranjang
Sepahit-pahit sekeranjang
Perawan ke ranjang wajah pahit
Kopi kopi ke ranjang perawan
...

terbangun oleh kecipak air,
amat eksotik kota ini.

ada rencana yang tertunda:
bergendola sambil mendengar la clamenza di tito.
...

ya, jalal…
aku yang kelembah itu,
lalu pergi
ohoi…
...

Often seen crossing the base of the morning. The rain fell softly in the middle of this December. He was wet as the grass on the edge of the river. There's no waiting creeps. So my bad luck like. He crossed the base of the morning and wet. Wet like that, perhaps, was damp.
...

There is a shallow wadi lined. Weeds make up the yellow sand to the base. I lowered my saddle has, momentarily lost weight, was thirsty. Who would make up the saddle, it is the price of his position. Orange velvet bordered with gold, like cedar trees flanking the sky.
...

Bibirmu rekah saat matamu terpejam.
Lehermu menjerang gairah kita yang kejam.
Rambutmu belah membungkus lebam.
Di sepersepuluh pertemuan tubuh, kita tenggelam.
...

1
Evening winds comb my hair. In Carbonia, I swung to the top of my longing for the memories. Love the wind has been sailing the coast anchored to Sassari. This was plain-Vernaccia me away from the crazy drunken desires. Oh, the girls are ripe Oristano, I waved my passion.
...

padang tiah tak pernah menyimpan jejak
setiap sejarah yang lewat padanya, dikuburkan
muru'ah yang lindap makin tanak
saat saifun kembali disarungkan
...

kusampaikan berahi lamat-lamat
tak akan kujawab pertanyaanmu
kusimpan berahi rapat-rapat
sampai bibirku tenggelam pada lehermu
...

terlunta lapar
menjerit di pagi yang jajar
akal busuk sudah manyar
pada penantian di mahsyar
...

jika engkau tak menjenguk, mana mungkin padamu aku kelak ruah
aku bukan orang saleh yang bisa mengubah tongkat serupa ular
tidak pula begitu gampang menemukan wadi' di padang tiah
bahkan awan tak menaungi kepalaku jika aku menggelintar
...

komariah bersalin, wajahnya tak seperti dulu
ada tunas tumbuh di kepalanya
wangi selaksa raksi, kenyataan yang membuat pilu
tersisa belahan sang nabi pada permukaan tubuhnya
...

pada sore yang terlambat
rindunya merambat
tak ada kain yang membebat
luka di hati yang mengulat
...

In the lower layers of cloth, a white face. Water shawl draped over their shoulders, your bun inserted last moon, as if nothing but a smile tears overflowed. Beautiful clouds rolling in the back sheng shan, wrap the morning sun, worshiped the edge of the luminous cloud when I climb on
...

1)
pada petang yang rawan, di bulan kelima
seorang gadis mendirikan si yue
dia mematung, wajahnya seputih salju
pada empat fenmu, air matanya dikuburkan
...

Ilham Q Moehiddin Biography

He is former journalist, now author by novel. He’s short story and poem published in many media on Indonesia. Initiating and active in The Indonesian Freedom Writers. His book: Kitab & Tafsir Perawan Nemesis (Short story and Poetry,2000) , Unabomber: Gadis Kecil di Elliot House (Novel,2002) , Kabin 21 (Novel,2003) . Living in Jakarta & Kendari.)

The Best Poem Of Ilham Q Moehiddin

Rubaiyat [xlvii]: Istarwahal Ghushnu

aku mengeja nama-Mu di antara buku jemariku
panah doa meluncur dalam bisik menuju langit
Engkau telah menunjukkanku seorang washi agung
sebelum perut bumi membelah, dan langit tersibak

tiga ratus enam puluh ruas belulang
seratus empat belas batang dikumpulkan dalam tiga
dua belas dikumpulkan dalam satu
saat berbasuhmu usai, satu hijriah menyatu di belakangmu

Ilham Q Moehiddin Comments

Ilham Q Moehiddin Popularity

Ilham Q Moehiddin Popularity

Close
Error Success