Elegi Sebuah Penantian (Trilogi) Poem by van der beanthz

Elegi Sebuah Penantian (Trilogi)

(bagian pertama)
saat mentari terlihat lelah
nafas perdana menyapa segara
amis garam penuhi angkasa
dalam keharuan sebuah doa


lama sudah setelah semua
masih terbayang langkah pertama
dalam senandung angin tenggara
restui aku arungi samudra


untuk sesuatu yang tak ku tahu
begitu jauh jarak tertempuh
memuja badai mencinta hujan
ombak dan karang beri penghiburan


(bagian kedua)
kerap kali berselimut sunyi
rindu di hati menyiksa diri
aroma tanah terus memburu
nantikan biduk lepaskan sauh


pernah ada suatu masa
hamparan asa di depan mata
ku pacu peluh, ku bunuh ragu
gelombang menerjang paksa ku menjauh


(bagian ketiga)
ku tantang angkuh cahaya penguasa
tak ku biarkan sia menjelma
walau tubuh terasa renta
derit perahu mulai menyerah


mampukah aku menggapai mimpi
memeluk mereka yang terus menanti
ataukah laut tempat ku mati
tinggalkan jejak tanpa arti


adheez widjaja

COMMENTS OF THE POEM
READ THIS POEM IN OTHER LANGUAGES
Close
Error Success