Dua puluh tahun lalu
aku lihat ibumu tengah menyemaikan damai
kedalam sarung bantalmu, yang bermotif bunga itu
biar kamu tidur nyenyak, sampai lali
pun telah ia buat sebuah pagar keliling
agar mimpi buruk akan susah payah memanjatnya
bahkan berakhir tersangkut beling
semua kemenakannya disuruh nyanyi
sebagai pengantar kamu tidur
sementara ibumu membacakan dongeng tentang srikandi
sebelum kamu benar benar tidur
ibumu memberi beberapa peringatan
hanya ada tiga peringatan malam itu
pertama, peringatan tentang damai yang akan layu
kedua, peringatan tentang mimpi buruk yang semakin tangguh
dan ketiga, peringatan tentang kemenakannya yang akan semakin tua
pikiranmu adalah pupuk terbaik
akal budimu adalah pagar tertinggi
dan percayalah, hatimu tidak akan pernah menjadi tua
sekarang, kamu sudah dua puluh lima tahun
waspadalah!
karena hari ini adalah jahat!
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem