Telur Di Ujung Tanduk Poem by Ahmad Shiddiqi

Telur Di Ujung Tanduk

: kepada mbak cinta

ketika sangkakala terdengar

melayang nyawa dari raga

angin berhenti berdesir

roboh runtuh semua



duhai cinta dan pemujanya!

siapkah dikau saat sang maut menjemput?

duhai dunia dan penghiasnya!

kapankah dikau diseret ke dalam neraka?



rumput tiada lagi bergoyang

pohon beringin sudahlah tumbang

samudera telah kering kerontang

duhai kemana lagi rahmat ilahi datang?



bintang gemintang dahsyat bertabrakan

ibu lupa anak yang pernah dilahirkan

matahari terbit dari barat

harta menjadi laknat



duhai insan berlumur dosa!

kepada siapa dikau berlindung?

duhai hati menghitam pekat!

kuatkah dikau dibakar api berkobar?



ketika sangkakala terdengar kedua

bangkitlah seluruh mahlukNya

di padang pasir di gunung

di laut di angkasa



duhai lihatlah ke penjuru timur barat!

manusia telanjang bulat tidak bersunat

menuju suatu tempat penuh khidmat

sementara sang surya begitu dekat



duhai para penyembah nafsu!

mengapa dikau menangis tiada henti?

kemana canda tawamu selama ini?

dimana anak dan teman pendukungmu?



duhai pembela angkara murka durjana!

mengapa dikau mengaduh membahana?

kemana pedang cambukmu yang dipakai

tuk membunuh tuk menyiksa tuk menakuti?



sudah terlambat dikau menyesal

sudah tertutup pintu ampunan

sudah ditiup dua kali sangkakala

o hanyalah Engkau Tuhan

Yang Maha Pengasih

Maha Penyayang

COMMENTS OF THE POEM
READ THIS POEM IN OTHER LANGUAGES
Ahmad Shiddiqi

Ahmad Shiddiqi

Semarang, Central Java, Indonesia
Close
Error Success