phk
keresahan pada selembar surat phk
seperti resah siang pada gumpal hitam
di langit dan nyala petir pekikan deru di
dadamu yang tak percaya pada isi surat.
akan ada hujan lebat di mata dan badai getarkan
penghuni rumah yang telah kau tinggal pagi itu
oh banjir geruskan ladang harapan lalu pesangon
terbawa deras arus. dia menghilang dalam jaring
pemulung. 'sudahlah ini takdirmu'
tapi takdir telah berlindung di balik meja kerja
sang pemilik, bagai kalkulator yang menghitung
dosa matahari yang tak menjaga langit dari hujan
lalu sesal menjadi pisau yang menjilati genangan
air depan kantor.
engkau pulang genggam pisau. merah mata pada tanya penghuni rumah,
lalu mencacah hingga kau temukan jawab di atas tubuh kaku
anak+istrimu. dan engkau bacakan surat pemecatan di telinga mereka
bagai malaikat bacakan kalam di tengah malam.
sesudah itu tak ada sapa buat pagi
Bekasi,25032009
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem
The blob may be able to be calculated in the fields when the water rec ends...maybe..iip