Hukumnya Poem by Shemsi Elsani

Hukumnya

Lupakah kita dari mana asal-usul?
Lalu dengan angkuhnya mempertikai?
Tidakkah kita telah berikrar pada kalimah nan satu?
'Tiada Tuhan selainNya'
Maka kenapakah kita begitu lantang?
Mempersoalkan pada hak-hakNya?
Sedangkan kita tahu kita hanya hamba
Apakah kita telah lupa?
Kita ini hamba, hidup mati, malah segala-galanya atas rahmat dan rahimNya
Apakah susah benar untuk kita memahaminya?
Siapakah kita untuk mempertikai hukumNya?

Sebesar mana pangkat, setinggi mana kedudukan, sebanyak mana harta, sepintar mana pemikiran
Tetap kita ini hambaNya
Tetap kita ini berdiri di atas bumiNya
Tetap kita ini bukan apa-apa, bukan siapa-siapa tanpa kasih dan sayangNya
Apakah kita lupa?
Atau terlalu ego untuk tunduk dan akur?
Atau kita fikir kita ini lebih berkuasa, lebih berhak menentukan hukum-hukum alam ini?
Tunduk dan akurlah kerana Dialah sebaik-baik perancang
Jangan letakan diri terhina dineraka bila tiba saatnya nanti

Saturday, March 21, 2015
Topic(s) of this poem: soul
COMMENTS OF THE POEM
READ THIS POEM IN OTHER LANGUAGES
Close
Error Success