Di bawah Sangkar Biru
Duhai keremajaan sang merpati
berlesung pipi merah
Ceriamu menunggu arakan awan
membawa takdirmu
Di bawah langit biru terucap ijab-qabul
Dia mendengar, Dia melihat
Malaikat-malaikat aminkan ucapan
Dan lihatlah bidadari tersipu malu di balik awan,
Di hadap matahari berikan mahar
Tersemat cincin pengikat; kau cium tangan lakimu itu, perempuan.
Kau patuh pada ucapnya,
kau mengikut arahnya
'Swarga nunut, neraka katut'
Sebentar mereka akan terbang
menuju sarang yang dipersiapkan
Setelah restu orangtua dan tetamu,
Sejenak menikmati perayaan.
Biarkan mereka terbang,
Biarkan mereka mengarungi takdirnya.
Diiring tabuh tajidor, ego mereka telah lepas
This poem has not been translated into any other language yet.
I would like to translate this poem