Blind Poem by Annette Liliann

Blind



Aku buta, tak lihat bahwa kau menderita
Hatimu tercabik, antara setia atau mendua
Aku tak merasa, bahwa kau harus mendua
Aku berdoa, aku tertawa, aku memberi, aku menangis
Semua...bukan karena aku mengemis
Semua kulakukan...karena terasa manis

Aku dibutakan cinta, dibuat sesat
Membuat dirimu merasa berkhianat
Sementara kupikir, aku tak berbuat salah
Aku hanya ingin dekat...di hatimu,
Tidak pernah minta dipelukmu, tidak pernah minta di kamarmu
Tidak minta hasil kerjamu, tidak minta waktu atau tempat untukku
Tidak minta kau tinggalkan apapun yang kau cintai
Tidak pernah minta...apapun

Lalu aku dengar suara hatimu, lewat bisikan angin
Yang berubah jadi angin sakal, lalu angin nakal, lalu timbul aral
Aku...berkhianat
Aku...sesat
Aku...hina
Aku...buta

Aku menyakiti dia yang kau cintai
Di matamu...aku pengemis buta
Kau kasihani aku, kau tak cintai aku

Aku buta karena cintaku, tapi aku akhirnya mendengar.
Kalau aku pergi, bukan karena tak cinta lagi
Tapi aku hormat pada hatimu
Yang mau tulus mencintai dia tanpa mendua hati
Aku tak mau jadi duri

Kau patahkan sayapku berkali-kali, aku selalu kembali
Kupikir aku menunjukkan padamu seperti apa cinta tak bersyarat itu
Tapi sekarang, semua terasa begitu salah...
Dulu, kau bertanya padaku, apakah kenangan merupakan khianat
Aku bilang padamu bahwa tindakanmu yang menentukan nilai cintamu padanya
Aku tak akan minta kau mengenang aku
Kau sudah tahu bahwa
I never take you as only game, i never kidding on your feeling, and i mean what i said

Kalau bulan muncul di langit, aku akan tetap bisikkan namamu
Aku akan tetap berdoa untukmu setiap hari dan memberkati kamu
Tapi aku tak akan pernah bertemu denganmu lagi
Selamanya...kecuali dalam mimpi, atau nanti di kekekalan.

My knight...moonbeam...tottemo aishitte imasu

COMMENTS OF THE POEM
READ THIS POEM IN OTHER LANGUAGES
Close
Error Success