2 Kisah Tentang Hujan (Indonesian) Poem by Imam Setiaji Ronoatmojo

2 Kisah Tentang Hujan (Indonesian)

(1)

'Ada apa Alina, engkau dalam kamar? '
Hujan yang meleleri kaca jendela kamar Alina, telah sedari tadi dipandangi. Entah setiap musim hujan, kembali Alina disodori pertanyaan yang harus diputuskannya sendiri.
Bersama ibu yang sudah menua.
Semenjak sang ayah tiada, ibu yang membesarkannya. Dari berjualan pecel untuk membiayai sekolahnya. Pensiun ayah untuk biaya hidup. Selanjutnya bisa ' mentas' kata orang Jawa. Mencari kerja. Dan kini ibunya gantian ngaso. Tetapi kenapa setiap musim hujan kembali datang. Setiap kali pula ia disodori pertanyaan. 'Bagaimana Alina, kauterima pinanganku? '.
Dan, 'Bagaimana Ibu? '. 'Tentu akan ikut bersama kita'.
Tidak, aku tidak akan meninggalkan Ibu dan rumah ini. Rumah penuh cinta, masalalu yang menumbuhkan aku.
'Ada apa Alina, engkau dalam kamar? ' Kembali Ibunya memanggil dari luar.

(2)

'Wah..brengsek'. Tiba-tiba kaki Noorca menginjak rem, sebetulnya bukannya pedal rem yang dia inginkan. Tetapi malah menghindari genangan banjir.
'Noorca tolong bantu budhemu'. SMS yang berulangkali dikirim dari om Sardjono -adik papanya itu- selalu tidak ia balas. Jakarta kota metropolitan, kota besar tapi dingin. Masing-masing sibuk dengan pekerjaannya sendiri-sendiri. Gedung-gedung tinggi. Diam saat malam dibalik kaca basah oleh hujan yang disaput wiper.
Budhe Mona adalah kakak ayahnya yang sewaktu kecil membantu pendidikannya, karena beliau tidak punya suami dan tentu keturunan.'Mbok...Noorca menemaniku dimas. Jakarta sepi'.
RS Abdi Waluyo kamar 312, setengah berlari Noorca mencari kamar rawat inap budhenya.
'Noorca, tolong doakan budhemu..'

(2009)

COMMENTS OF THE POEM
READ THIS POEM IN OTHER LANGUAGES
Close
Error Success